Beranda

Berita 76 Tahun Koperasi di Indonesia Memajukan Koperasi dengan Modernisasi

76 Tahun Koperasi di Indonesia Memajukan Koperasi dengan Modernisasi

Oleh: Admin 12-07-2023

12 Juli 1947 adalah tanggal dimana kongres pertama koperasi diselenggarakan. Bertempat di Tasikmalaya, Jawa Barat pada hari itu adalah sebuah momentum awal untuk kemajuan koperasi di Indonesia. Kongres itu melahirkan beberapa keputusan penting, salah satunya adalah terbentuknya SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia) yang saat ini berubah namanya menjadi DEKOPIN (Dewan Koperasi Indonesia).

Berbicara tentang kemajuan koperasi, saat ini Kemenkop UKM sedang menjalankan program Koperasi Modern. Program ini dimulai dari tahun 2021 dengan target sampai pada 2024 didapatkan sebanyak 500 koperasi modern yang dikembangkan, sesuai dengan amanat RPJMN 2020-2024 dari BAPPENAS. Koperasi Modern ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja koperasi baik dari aspek kelembagaan dan tata kelola, bisnis maupun pengelolaan keuangan agar bisa lebih baik dalam mensejahterakan anggotanya.

Ada beberapa contoh koperasi di Indonesia yang sudah sukses dalam menjalankan bisnisnya. Sebut saja Koperasi Mino Saroyo di Cilacap, Jawa Tengah yang berfokus pada bisnis perikanannya. Mereka berhasil menghubungkan 14 unit usahanya melalui sistem digitalisasi dengan menggunakan aplikasi. Sistem digital ini merupakan hasil dari pendampingan dengan KemenkopUKM.

Melalui sistem digital ini, koperasi dapat dengan mudah dan cepat mencatat mulai dari jenis ikan, volume, dan pembelian. Dengan sistem digital ini juga, seluruh transaksi anggota tercatat secara real time, misalnya setiap transaksi nelayan di TPI, langsung dapat dipotong 1 persen ke dalam simpanan nelayan di koperasi. Simpanan tersebut akan dicairkan setiap 15 hari sebelum hari raya.

Pindah ke Malang, Jawa Timur disana ada koperasi yang berfokus pada bisnis utamanya yaitu produksi susu sapi segar bernama Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung. Mereka sudah memiliki sistem yang bagus dalam produksinya mulai dari hulu ke hilir. Pada hulunya, mereka menyediakan pakan ternak yang berkualitas dan murah kepada para peternak sapi yang menjadi anggotanya. Lalu pada hilirnya, mereka menyediakan pasar untuk menjual produk susu hasil dari para peternak.

Tidak hanya berbisnis susu sapi, KAN Jabung juga memiliki unit bisnis lain yaitu pertanian tebu, toko ritel, keuangan syariah, manufaktur dan jasa angkutan. Bisnis ini saling mendukung satu sama lain sehingga pendapatan KAN Jabung terus meningkat setiap tahunnya. Produknya pun tidak hanya susu dan olahannya, melainkan ada produk pakan ternak dan gula merah.

Selanjutnya ada koperasi yang bergerak pada bisnis kopi, yaitu Koperasi Gunung Luhur Berkah yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Memiliki produk utama kopi arabika dan robusta dengan merek Hofland Coffee. Kopinya pun sudah ekspor kemana-mana, mulai dari Arab Saudi sampai ke Korea Selatan. Telah mengikuti berbagai rangkaian pameran tingkat dunia, mulai dari Jepang sampai dengan Uni Emirat Arab.

Beberapa contoh koperasi tadi bisa menjadi panutan bagi koperasi lain yang memiliki unit bisnis yang sama. Seperti koperasi yang memiliki bisnis perikanan bisa mencontoh ke Mino Saroyo bagaimana mensinergikan antara nelayan dengan pembeli ikan melalui sistem digitalnya. Lalu ada yang bergerak pada bidang susu sapi bisa belajar ke KAN Jabung bagaimana proses bisnis dari hulu ke hilirnya sehingga nantinya muncul satu per satu koperasi yang mulai sukses dalam melakukan bisnisnya.

Penulis: Rausyan Fikry (PMO Deputi Bidang Perkoperasian)

Sumber: https://idxcoop.kemenkopukm.go.id/blog/kabar-koperasi/76-tahun-koperasi-di-indonesia-memajukan-koperasi-dengan-modernisasi

Bagikan Artikel ini: